Portable Mobile Number

Posted on | Jumat, 07 Januari 2011 | No Comments

Portable Mobility Number, istilah ini diperkenalkan oelh BRT (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) sebagai solusi untuk menghemat “sumber daya nomor” mengingat borosnya penggunaan nomor telepon seluler. Prinsipnya adalah Nomor adalah Sumber Daya Alam yang terbatas sehingga harus hemat dan efisien dalam pemakaian.
Beberapa penyebab borosnya pemakaian nomor adalah :
  1. Begitu mudahnya prosedur kepemilikan nomor telepon seluler di Indonesia, bahkan harganya semakin murah
  2. Operator Seluler di Indonesia menerapkan pentarifan yang sangat murah untuk percakapan On NET dan sebaliknya untuk OFF NET
  3. Masing masing operator mempunyai kualiatas yang berbeda beda dalam hal kualitas jaringan, luas jangkauan, dan fitur yang ditawarkan sehingga untuk mendapatkan kelebihan dan fitur yang diinginkan memaksa pelanggan untuk kepemilikan SimCard Ganda bahkan multi SIM card
  4. Komposisi pelanggan telepon seluler di Indonesia adalah 95% prabayar dan selebihnya yang pascabayar. Ini terjadi kebalikan dengan negara negara maju

Selain memboros boroskan sumber daya nomor dampak dari kemudahan dan kepemilikan multi card adalah kriminalitas dengan media telepon seluler yang meningkat seperti penipuan, pemerasan, dan penyebaran berita bohong.
Mudahnya pemilikan sim card menyebabkan data kepemilikan Nomor Telepon menjadi tidak akurat. Proyek 4444 dari pemerintah sepertinya belum berhasil menurunkan angka kepemilikan sim Card ganda, mengurangi pemakaian kartu sekali pakai, bahkan penyalahgunaan teknologi seluler secara signifikan kalau tidak mau disebut Proyek G4G4L.
Salah satu wacana yang ditawarkan pemerintah melalui BRTI untuk menurunkan angka pergantian SIM Card dan kepemilikan Ganda adalah dengan menawarkan System Portable Mobility Number. Yaitu nomor yang sama yang bisa digunakan untuk Operator yang berbeda. Mudahnya misalnya saya mempunyai Nomor Telkomsel 08112932xx, kemudian karena suatu hal saya ingin berganti operator katakanlah INDOSAT, maka saya tetap bisa menggunakan Nomor yang sama. Dengan demikian Nomor 08112932xx tersebut tidak terbuang.
Selama ini setiap operator seluler mempunyai eklusifisme kepemilikan alokasi penomoran yaitu  untuk Telkomel adalah 0811, 0812, 013, 0852 . Indosat adalah 0814, 0815, 0816, 0858. XL dengan 0817,0818,0819, dan lain lain.
Wacana yang dilemparkan Pemerintah memang kelihatan Ideal walaupun masih belum mendapat tanggapan dari Operator Seluler. Dalam Berita yang dilansir Detikinet beberapa hri yang lalu Telkomsel masih enggan untuk meng adopsi Portable Mobile Number.
Tentu saja banyak permasalahan yang menghadang terkait wacana  ini :
System.
Database yang dipunyai setiap operator tentu masih disangsikan kemampuanya untuk menangani tingginya keluar masuk nomor baru dalam wilayah pelayananya. Suatu nomor yang saat ini berlangganan Telkomsel bisa juga segera menjadi client Indosat, tri atau XL.
System dan database yang lemah mudah sekali kita jumpai dalam sistem seluler di Indonesia. Misalnya untuk billing saja Indosat mentari -bulan lagi menjadi rahasia – kalau sering terjadi jumlah sisa pulsa yang naik turun, dan ketika hal tersebut di konfirmasi ke Costumer Service, dengan nada tidak ramah mereka menyuruh pelanggan untuk menunggu 1 atau 2 kali 24 jam. Aktivasi Ring Back Tone yang sering Gagal namun pulsa sudah terpotong, Pengisian Ulang pulsa yang sering tidak lancar. Dalam Hal System tentu saja Portable Mobile Number membut permasalahan semakin Komplek
Tarif Yang Tidak Seragam
Pada saat ini hampir semua Operator menerapkan biaya percakapan OFF Net lebih mahal. Pelanggan akan membedakan apakah lawan komunikasinya menggunakan operator yang berbeda untuk menghemat biaya percakapan. Portable Mobile Numbering akan menyulitkan mereka untuk mengidentifikasi operator yang digunakan oleh lawan komunikasinya. Saya teringat ketika sedang mampir di Konter Penjual Pulsa milik Teman ketika ada pelanggan yang akan mengisi pulsa dia harus bertanya apakah artu XL nya Bebas atau Jempol, saat ini untuk pengisian pulsa XL sudah menyamakan prosedur pengisin baik untuk yang Jempol maupun Bebas
Eklusifisme Nomor
Header Nomor menjadi sesuatu yang eksklusif baik bagi operator maupun costumer. Pemilik 0811 biasanya bangga dengan nomor tersebut karena biasanya identik dengan kepemilikan nomrnya lebih lama, kartu HALO Telkomsel, Jaringan Luas. Dengan Nomor yang ekslusif operator akan dengan mudah menawarkan kualitas layananya dan Brand Image yang telah mereka ciptakan Sejak lama
Pengisian Pulsa
95% pelanggan Seluler Indonsia adalah Pra Bayar. Kelancaran dan Kemudahan pengisian pulsa merupakan hal yang sangat akrab dengan pelanggan. Hal ini menuntut sistem pengisian pulsa yang lebih baik dengan Trafik data yang padat.
Penjualan Nomor Baru
Bahkan saya sama sekali tidak punya ide untuk hal ini. Ketika suatu provider membuat simCard dengan nomor sekian sekian, di jual dengan harga murah. Tiba tiba pelanggan / pemilik tersebut meregistrasikanya dengan Operator yang berbeda. Tentu saja hal hal demikian juga perlu menjadi pertimbangan.
Untuk mensukseskan Pengunaan Portable Mobile Number menurut saya yang perlu dilakukan pemerintah adalah
Menseragamkan Tarif semua Operator di Indonesia dengan tarif flat baik untuk ON maupun OFF Net, dampaknya mungkin akan mematikan pemain pemain baru dalam Bisnis Operator Seluler dan akan perlu inestasi yang besar untuk memasuki bisnis ini. Operator Operator baru cenderung berperang harga untuk memasuki pasar tanpa memikirkan kualitas layananya
Memaksa Operator untuk mengadopsi system dan database yang baik.
Pemerintah yang isunya akan menerbitkan Service Level Agreement merupakan kabar baik, karena selain harga yang murah yang ditawarkan operator konsumenpun tidak akan dengan mudah ditinggalkan kualitas layanan. Dalam Service Level Agreement hrus diatur meliputi, System, database, billing, Costumer Service, Penaggulangan gangguan, luas jaringan, kualitas layanan dan lain lain
Mempermudah kepemilikan penggunaan Paska Bayar
Dengan layanan pasca bayar kerumitan dalam hal pengisian ulang pulsa akan terbantu, keakuratan data pemilik nomor telepon menjadi semakin baik sehingga penyalah gunaan penggunaan nomor akan menurun. Walaupun hal ini akan berdampak pada timbulnya penyempitan lapangan kerja dan mematikan usaha kecil. Pengisian ulang kartu Prabayar sudah menjadi bisnis rakyat kecil
Kemudian bagaimana pendapat anda tentang wacana penerapan portable mobile number


Share

print halaman iniPrint halaman ini

Baca Juga Ini





Comments

Silahkan tuliskan komentar atau pertanyaan anda...!!!

Search

Pilih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


subscribe

Komunitas

Blog Info



Free Page Rank Tool
IP
free counters