Mengapa Terjadi Perubahan Musim
Posted on | Wednesday, January 5, 2011 | No Comments
KETIKA di sekolah dasar dulu, guru saya mengajarkan trik menghafal musim hujan: kalau nama bulan itu diakhiri �ember� (tempat menampung air), bulan depannya musim hujan dimulai. Trik itu jitu sehingga sampai sekarang saya selalu ingat kalau sudah bulan September, maka siap-siap dengan payung.
Memang demikian pergantian musim di negeri kita, yaitu pada bulan Oktober dan April. Dari bulan Oktober sampai Maret, wilayah Indonesia bagian utara khatulistiwa mengalami musim hujan dan bagian selatan musim kering, dan sebaliknya dari bulan April sampai September. (Garis khatulistiwa adalah garis khayal yang membagi Bumi sama bagian antara utara dan selatan. Garis khatulistiwa berbeda dengan garis edar Matahari.)
Daerah di sekitar khatulistiwa (23,5 LU � 23,5 LS) disebut daerah tropis, iklimnya disebut iklim tropis yaitu memiliki dua musim dengan kelembapan udara paling cocok untuk banyak jenis makhluk hidup. Wilayah yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki musim lebih banyak. Benua Eropa, Amerika Utara, dan Selatan, dan Australia misalnya memiliki empat musim, yakni panas (summer), gugur (autumn), dingin (winter), dan semi (spring). Ini menimbulkan pertanyaan, apa yang menyebabkan wilayah di Bumi pada waktu yang bersamaan memiliki musim berbeda tergantung lokasinya?
Banyak yang menduga bahwa musim-musim terjadi karena orbit Bumi mengelilingi Matahari yang berbentuk elips: saat posisi terjauh, maka Bumi dingin, dan sebaliknya. Contoh ekstremnya adalah planet Merkurius yang panas dan planet Pluto yang dingin. Atau kita akan merasakan hangat saat dekat dengan api unggun dan dingin saat jauh. Teori ini logis jika hanya menjelaskan hangat dan dingin, tapi tidak menjelaskan kenapa ada dua musim berbeda (misalnya bagian utara khatulistiwa musim dingin dan selatan musim panas) pada saat yang bersamaan?
Sebenarnya, jarak Bumi dan Matahari tidaklah menentukan musim di Bumi, karena perbedaannya jarak terjauh dan terdekat tidak signifikan. Perbandingannya seperti kita berdiri satu meter dari api unggun, kemudian menjauh sekira dua cm, tentu kita tidak bisa membedakan perbedaan panas yang kita rasakan.Ternyata kemiringan poros Bumi-lah yang membuat terjadinya pergantian musim (lihat Gambar).
Gambar di atas mengilustrasikan bagaimana cahaya matahari tersebar ke permukaan Bumi yang dibagi oleh garis khatulistiwa, utara dan selatan. Pada posisi tersebut, bagian selatan Bumi menerima sinar matahari lebih banyak daripada bagian utara sehingga bagian selatan mengalami musim panas atau musim kemarau untuk daerah tropis. Sementara bagian utara mengalami musim dingin atau musim hujan untuk daerah tropis. Kondisi ini akan berganti setelah enam bulan, saat posisi Bumi di sebelah kanan Matahari (berdasarkan ilustrasi pada Gambar).
Perhatikan juga kutub utara dan selatan Bumi. Walau Bumi sudah berotasi penuh (24 jam), kutub utara tidak akan menerima sinar Matahari sehingga selalu malam, sedangkan kutub selatan menerima sinar Matahari terus sehingga selalu siang. Kondisi ini akan berlaku sampai enam bulan, saat posisi Bumi di sebelah kanan Matahari (berdasarkan ilustrasi pada Gambar). Inilah penjelasan kenapa di kutub pergantian siang dan malam adalah sekali dalam enam bulan.
Ini juga menjelaskan bagaimana pada musim panas siang hari lebih lama daripada malam hari (atau sebaliknya pada musim dingin). Lebih detail lagi, pada tanggal 21 Juni bagian utara mengalami siang hari terpanjang (sebaliknya bagian selatan siang hari terpendek); 21 Maret dan 22 September Matahari tepat berada di garis khatulistiwa sehingga lama siang hari benar-benar sama dengan lama malam hari di semua wilayah Bumi; dan 21 Desember bagian utara mengalami siang hari terpendek (sebaliknya bagian selatan siang hari terpanjang). Keempat hari itu adalah terkait dengan empat musim yang ada di Bumi.
Sungguh menakjubkan akibat kemiringan poros Bumi ini. Tentu saja ini tidak terjadi secara kebetulan, sesungguhnya ini adalah salah satu bentuk kekuasaan Allah SWT. Bagi yang tertarik lebih jauh, bisa dibuat perhitungan-perhitungan sederhana apa jadinya kalau poros Bumi tidak miring, atau memiliki kemiringan bukan 23,45 derajat. Bagaimana pengaruhnya terhadap musim?***
Source Pikiran Rakyat (30 Juni 2005)
Banyak yang menduga bahwa musim-musim terjadi karena orbit Bumi mengelilingi Matahari yang berbentuk elips: saat posisi terjauh, maka Bumi dingin, dan sebaliknya. Contoh ekstremnya adalah planet Merkurius yang panas dan planet Pluto yang dingin. Atau kita akan merasakan hangat saat dekat dengan api unggun dan dingin saat jauh. Teori ini logis jika hanya menjelaskan hangat dan dingin, tapi tidak menjelaskan kenapa ada dua musim berbeda (misalnya bagian utara khatulistiwa musim dingin dan selatan musim panas) pada saat yang bersamaan?
Sebenarnya, jarak Bumi dan Matahari tidaklah menentukan musim di Bumi, karena perbedaannya jarak terjauh dan terdekat tidak signifikan. Perbandingannya seperti kita berdiri satu meter dari api unggun, kemudian menjauh sekira dua cm, tentu kita tidak bisa membedakan perbedaan panas yang kita rasakan.Ternyata kemiringan poros Bumi-lah yang membuat terjadinya pergantian musim (lihat Gambar).
Gambar di atas mengilustrasikan bagaimana cahaya matahari tersebar ke permukaan Bumi yang dibagi oleh garis khatulistiwa, utara dan selatan. Pada posisi tersebut, bagian selatan Bumi menerima sinar matahari lebih banyak daripada bagian utara sehingga bagian selatan mengalami musim panas atau musim kemarau untuk daerah tropis. Sementara bagian utara mengalami musim dingin atau musim hujan untuk daerah tropis. Kondisi ini akan berganti setelah enam bulan, saat posisi Bumi di sebelah kanan Matahari (berdasarkan ilustrasi pada Gambar).
Perhatikan juga kutub utara dan selatan Bumi. Walau Bumi sudah berotasi penuh (24 jam), kutub utara tidak akan menerima sinar Matahari sehingga selalu malam, sedangkan kutub selatan menerima sinar Matahari terus sehingga selalu siang. Kondisi ini akan berlaku sampai enam bulan, saat posisi Bumi di sebelah kanan Matahari (berdasarkan ilustrasi pada Gambar). Inilah penjelasan kenapa di kutub pergantian siang dan malam adalah sekali dalam enam bulan.
Ini juga menjelaskan bagaimana pada musim panas siang hari lebih lama daripada malam hari (atau sebaliknya pada musim dingin). Lebih detail lagi, pada tanggal 21 Juni bagian utara mengalami siang hari terpanjang (sebaliknya bagian selatan siang hari terpendek); 21 Maret dan 22 September Matahari tepat berada di garis khatulistiwa sehingga lama siang hari benar-benar sama dengan lama malam hari di semua wilayah Bumi; dan 21 Desember bagian utara mengalami siang hari terpendek (sebaliknya bagian selatan siang hari terpanjang). Keempat hari itu adalah terkait dengan empat musim yang ada di Bumi.
Sungguh menakjubkan akibat kemiringan poros Bumi ini. Tentu saja ini tidak terjadi secara kebetulan, sesungguhnya ini adalah salah satu bentuk kekuasaan Allah SWT. Bagi yang tertarik lebih jauh, bisa dibuat perhitungan-perhitungan sederhana apa jadinya kalau poros Bumi tidak miring, atau memiliki kemiringan bukan 23,45 derajat. Bagaimana pengaruhnya terhadap musim?***
Source Pikiran Rakyat (30 Juni 2005)

Baca Juga Ini
Fisika
- Terjadinya Pelangi
- Kenapa Api mati Jika Diguyur Air
- Terjadinya hujan Meteor
- Induksi Elektromagnetik
- Tata Surya
- Alat Optik
- Kapasitor
- Teori Kinetik Gas
- Arus Listrik
- Resistor
- Hukum Faraday
- Macam - Macam Gelombang
- Bunyi dan Suara
- Ruang Raksasa dalam Atom
- Gaya dalam Gerak Benda
- Kekuatan Petir yang Dihasilkan
- Pengertian Zat dan Wujudnya
- Besaran dan Satuan dalam Pengukuran
- Teori Relativitas Einstein
- Pencacah Geiger
Comments
Top Artikel
-
Bagaimana wujud sesosok hantu? Anda mungkin tidak dapat menggambarkannya, tetapi Anda bisa merasakannya. Ada orang yang mungkin tidak mengab...
-
Aktivasi otak tengah adalah suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. Teori penggunaan otak tengah sebenarnya telah banyak dilakukan...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia terbukti s...
-
Indonesia sering disebut sebagai raksasa tidur Asia Tenggara, dan julukan itu memang tepat. Dengan lebih dari 18 ribu pulau, gugusan pulau i...
-
kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan? itu karena hal terindah di dunia tdk terlih...
-
Telah dilakukan perhitungan fungsi-fungsi termodinamika sistem partikel gas ideal yang memenuhi statistika fuzzy (0, 2) melalui deskripsi fu...
-
SESUAI dengan namanya, Dusun Kalianget Desa Somogede Kecamatan Wadaslintang, 41 km arah selatan Kota Wonosobo, selalu dikaitkan dengan sumb...
-
Ternyata dunia teknologi memang tidak pernah berhenti berkembang. Semakin hari sesuatu yang mustahil menjadi kenyataan. Dengan teknologi Bra...
-
Suku Aceh di NAD : Banda Aceh, Aceh Besar Suku Alas di NAD : Aceh Tenggara Suku Alordi NTT : Kabupaten Alor Suku Ambon di Maluku : Kota ...
-
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkunga...
Recent Post
Recent Comment
- Obat Asam Urat MOSEHAT solusi terbaik untuk mengo... - Obat Asam Urat MOSEHAt
- Sabun Muka Jerawat Adalah salah satu produk terbai... - Anonymous
- kocak asli hahaha - surya maulana
- saya baru tau, trims infonya - surya maulana
- Sabun Menghilangkan jerawat Sabun Jerawat - Anonymous
Categories
- Alam (1)
- Alien (5)
- Asal Usul (5)
- berita (1)
- Biografi (5)
- Budaya (30)
- Cerita Cinta (11)
- DOA (8)
- Fisika (21)
- Game Online (6)
- GAZA (3)
- Handphone (36)
- Indonesia (15)
- Islam (6)
- IT (14)
- Jejaring Sosial (1)
- kehidupan (2)
- Kesehatan (10)
- kimia (25)
- Komputer (40)
- kreasi (6)
- Materi Elektronika (21)
- Mencari Dollar (1)
- misteri (35)
- mitos (31)
- Otak (3)
- Otomotif (1)
- Pajak (4)
- Pendidikan (2)
- Penemuan (1)
- Pengen Tau? (16)
- psikologi (6)
- Puisi (2)
- Renungan Hati (8)
- Saint (1)
- Spiritual (22)
- Tentang Dunia Lain (25)
- Termodinamika (3)
- Tips (13)
- Tips Blogger (4)
- Tips Hidup (8)
- unique (7)
- Usaha (1)
Silahkan tuliskan komentar atau pertanyaan anda...!!!