Cara Mengetahui Madu Asli atau Palsu
Posted on | Rabu, 12 Januari 2011 | No Comments
Madu di Indonesia sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu madu dari hasil lebah ternak dan madu hutan. yang dimaksud madu ternak adalah madu tersebut diambil dari nektar bunga pohon-pohon tertentu seperti rambutan, kelengkeng, durian dan sebagainya. Ketika pohon-pohon tersebut sedang berbunga, maka digiringlah lebah-lebah yang sudah berada dalam kotak-kotak menuju perkebunan pohon tersebut. Ciri khas dari madu ternak adalah aroma madunya sesuai dengan nektar bunga dari pohon yang dihinggapi.
Sedangkan madu hutan, lebih variatif nektar bunganya karena dihisap dari berbagai pohon. Madu hutan ini dikenal lebih baik karena lebih banyak mengandung nutrisi yang terdiri dari mineral dan vitamin. Jenis tawon madu hutan pun lebih baik daripada tawon madu ternak. Madu terbaik jenis ini tidak akan beku walaupun diletakkan di-freezer selama berbulan-bulan karena mengandung kadar air di bawah 20%.
Kendati demikian, baik madu hutan maupun madu ternak mempunyai kelemahan, yakni ketika di panen pada musim hujan karena banyak mengandung air hujan, sedangkan sifat air hujan sendiri bersifat asam. Sehingga, selain menyebabkan madu lebih cair, juga teroksidasi udara menjadi lebih asam dan akan terfermentasi. Akibatnya, timbul gas yang bisa menjebol tutup botolnya, dan semut tidak mau menghampiri karena rasanya yang masam-masam manis. Bila madu jenis ini, meski termasuk asli, dimasukan ke dalam frezer, maka akan mudah beku.
Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengetahui keaslian madu secara ilmiah. Misalnya dengan analisa karbon, analisa mikroskopis, analysa hydroxymethylfurfural, analisa polaritas cahaya dan terakhir tes keasaman. Dari lima cara tersebut, empat di antaranya harus menggunakan bantuan alat yang cukup mahal harganya dan ketrampilan tinggi. Jadi, tidak semua orang bisa melakukannya.
Sedangkan tes keasaman, merupakan tes yang terbilang relatif mudah dan tidak mahal. Tapi, masih tetap memerlukan pengetahuan tentang madu yang mendalam. Karena jika tidak, maka tetap akan sulit membedakan mana Madu Asli, madu campuran dan madu buatan (artificial honey).
Lalu bagaimana dengan pengujian pada Madu Asli yang dilakukan banyak orang selama ini seperti menyala ketika dibakar dengan korek api, telur bisa matang, tidak rembes ketika ditetesi di kertas koran dan sebagainya. Pengujian tersebut sebenarnya tidak seratus persen, masih perlu pembuktian melalui laboratorium.
Sebenarnya masih ada cara lain yang bisa menjadi tolok ukur dan dilakukan oleh semua orang, yakni dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur dengan akan membentuk segi enam atau sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias Madu Asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang.
Cara lain yang mungkin mudah dilakukan adalah sama seperti di atas, namun piringnya tidak digoyang-goyang. Cukup didiamkan saja. Madu Asli yang memiliki kadar air rendah tidak akan membuat air di piring menjadi keruh. Sedangkan madu yang telah dicampur atau madu buatan perlahan-lahan akan membuat air menjadi keruh.
Apakah semut bisa menjadi patokan untuk menentukan madu itu asli atau tidak? Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Namun, semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri.
Sedangkan madu hutan, lebih variatif nektar bunganya karena dihisap dari berbagai pohon. Madu hutan ini dikenal lebih baik karena lebih banyak mengandung nutrisi yang terdiri dari mineral dan vitamin. Jenis tawon madu hutan pun lebih baik daripada tawon madu ternak. Madu terbaik jenis ini tidak akan beku walaupun diletakkan di-freezer selama berbulan-bulan karena mengandung kadar air di bawah 20%.
Kendati demikian, baik madu hutan maupun madu ternak mempunyai kelemahan, yakni ketika di panen pada musim hujan karena banyak mengandung air hujan, sedangkan sifat air hujan sendiri bersifat asam. Sehingga, selain menyebabkan madu lebih cair, juga teroksidasi udara menjadi lebih asam dan akan terfermentasi. Akibatnya, timbul gas yang bisa menjebol tutup botolnya, dan semut tidak mau menghampiri karena rasanya yang masam-masam manis. Bila madu jenis ini, meski termasuk asli, dimasukan ke dalam frezer, maka akan mudah beku.
Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengetahui keaslian madu secara ilmiah. Misalnya dengan analisa karbon, analisa mikroskopis, analysa hydroxymethylfurfural, analisa polaritas cahaya dan terakhir tes keasaman. Dari lima cara tersebut, empat di antaranya harus menggunakan bantuan alat yang cukup mahal harganya dan ketrampilan tinggi. Jadi, tidak semua orang bisa melakukannya.
Sedangkan tes keasaman, merupakan tes yang terbilang relatif mudah dan tidak mahal. Tapi, masih tetap memerlukan pengetahuan tentang madu yang mendalam. Karena jika tidak, maka tetap akan sulit membedakan mana Madu Asli, madu campuran dan madu buatan (artificial honey).
Lalu bagaimana dengan pengujian pada Madu Asli yang dilakukan banyak orang selama ini seperti menyala ketika dibakar dengan korek api, telur bisa matang, tidak rembes ketika ditetesi di kertas koran dan sebagainya. Pengujian tersebut sebenarnya tidak seratus persen, masih perlu pembuktian melalui laboratorium.
Sebenarnya masih ada cara lain yang bisa menjadi tolok ukur dan dilakukan oleh semua orang, yakni dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur dengan akan membentuk segi enam atau sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias Madu Asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang.
Cara lain yang mungkin mudah dilakukan adalah sama seperti di atas, namun piringnya tidak digoyang-goyang. Cukup didiamkan saja. Madu Asli yang memiliki kadar air rendah tidak akan membuat air di piring menjadi keruh. Sedangkan madu yang telah dicampur atau madu buatan perlahan-lahan akan membuat air menjadi keruh.
Apakah semut bisa menjadi patokan untuk menentukan madu itu asli atau tidak? Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Namun, semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri.
Print halaman ini
Baca Juga Ini
Comments
Top Artikel
-
Benda-benda keramat dalam istilah bahasa Arab disebut Tamimah.Definisi benda-benda keramat adalah benda-benda pusaka yang dipercaya memiliki...
-
PPh pasal 21 PPh pasal 21 adalah pasal yang mengatur pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima dari pekerjaan / ja...
-
Dilihat dari catatan sejarah, Jepara sebagai kota tua di Jawa, munculnya Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, Raden Ajeng Kartini, TIen Soeharto, ra...
-
Dunia perdukunan mempunyai banyak sekali ragam dan misterinya. Terlepas dari baik atau tidaknya suatu ilmu , menurut para tetua dahulu kala ...
-
Dalam postingan ini saya akan memberi contoh contoh cara menentukan bentuk molekul yang memiliki kerangka dasar trigonal bipiramid dari mol...
-
Bagaimanakah anda dapat menurutkan kekuatan asam dari senyawa-senyawa HCl, HClO, HClO2, HClO3, dan HClO4? Paramater apa yang bisa anda gunak...
-
Molekul dengan domain elektron sejumlah 6 dapat membentuk 3 variasi bentuk molekul yaitu oktahedral, square piramid atau piramid segiempat ...
-
Penggambaran pocong bervariasi. Dikatakan, pocong memiliki wajah berwarnah hijau dengan mata yang kosong. Penggambaran lain menyatakan, poc...
-
Insomnia kalo dalam istilah saya yakni masalah kurang tidur, seperti: sulit untuk tidur , cepat terbangun dari tidur dan tidak bisa tidur...
-
Masyarakat Papua sangat menggemari memakan buah pinang yang menghasilkan air ludah berwarna merah itu bisa membuat lingkungan menjadi kotor...
Recent Post
Recent Comment
Categories
- Alam (1)
- Alien (5)
- Asal Usul (5)
- berita (1)
- Biografi (5)
- Budaya (30)
- Cerita Cinta (11)
- DOA (8)
- Fisika (21)
- Game Online (6)
- GAZA (3)
- Handphone (36)
- Indonesia (15)
- Islam (6)
- IT (14)
- Jejaring Sosial (1)
- kehidupan (2)
- Kesehatan (10)
- kimia (25)
- Komputer (40)
- kreasi (6)
- Materi Elektronika (21)
- Mencari Dollar (1)
- misteri (35)
- mitos (31)
- Otak (3)
- Otomotif (1)
- Pajak (4)
- Pendidikan (2)
- Penemuan (1)
- Pengen Tau? (16)
- psikologi (6)
- Puisi (2)
- Renungan Hati (8)
- Saint (1)
- Spiritual (22)
- Tentang Dunia Lain (25)
- Termodinamika (3)
- Tips (13)
- Tips Blogger (4)
- Tips Hidup (8)
- unique (7)
- Usaha (1)
Silahkan tuliskan komentar atau pertanyaan anda...!!!